Penulis : Didi Kurniadi
PENGENALAN PLC
A. Definisi PLC
Kemajuan teknologi yang berkembang pesat
dewasa ini, mengakibatkan industri sebagai produsen/penghasil barang
menggunakan cara-cara otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas
dan kualitas produk yang dihasilkannya. Salah satu peralatan kontrol
otomatis yang saat ini banyak digunakan adalah PLC (Programmable
Logic Control).
PLC yaitu kendali logika terprogram
merupakan suatu piranti elektronik yang dirancang untuk dapat
beroperasi secara digital dengan menggunakan memori sebagai media
penyimpanan instruksi-instruksi internal untuk menjalankan
fungsi-fungsi logika seperti fungsi pencacah, fungsi pewaktu, fungsi
urutan proses, fungsi aritmatika, dan fungsi yang lainnya dengan cara
memprogramnya. Program-program dibuat kemudian dimasukan
(di-download)
ke dalam PLC melalui programmer/monitor. Pembuatan program dapat
melalui console maupun computer sehingga dapat mempercepat pekerjaan.
Fungsi lain pada PLC dapat digunakan untuk memonitor jalannya proses
pengendalian yang sedang berlangsung, sehingga dapat dengan mudah
dikenali urutan kerja (work
sequence) pada proses
pengendalian secara real time.
Berbagai Pabrikan, merk dan type PLC saat ini mudah ditemukan, diantaranya : Schneider, Omron, Siemens, LS, Mitsubishi, Allen Bradley, dll.
Gambar 1. Komponen Pengoperasian PLC
B. Kelebihan PLC
Beberapa
kelebihan PLC dibandingkan dengan sistem hard
wired diantaranya adalah :
- Fleksibilitas sangat tinggi
Sebelum ditemukannya PLC, setiap mesin
memiliki alat control/pengendali tersendiri, dimisalkan jika terdapat
10 buah mesin maka alat pengendali yang digunakan adalah sebanyak 10
buah. Lain halnya sekarang ini dengan adanya PLC maka untuk beberapa
mesin hanya memerlukan 1 buah PLC saja.
- Deteksi dan koreksi kesalahan lebih mudah
Setelah desain program kontrol selesai
dibuat, kemudian di-download
ke dalam PLC, maka program tersebut dapat dengan mudah diubah dengan
menggunakan keyboard dan mouse dalam waktu yang relatif cepat.
Setelah itu program kembali dapat dijalankan. Jika masih terdapat
kesalahan maka dapat dikoreksi melalui diagram tangga (ladder
diagram) sehingga koreksinya
dapat dengan segera dilakukan.
- Kecepatan Operasi (speed of operation/respons time)
Kecepatan operasi PLC sangat cepat.
Kecepatan operasi untuk mengaktifkan fungsi-fungsi logika hanya dalam
waktu beberapa milidetik, jauh lebih cepat dibanding sistem control
dengan menggunakan relai magnetik.
- Dokumentasi mudah
Hasil pemrograman PLC dapat dengan mudah
disimpan (di-save)
pada media penyimpanan (hard disk, flash disk, dll.) maupun dicetak
apabila dibutuhkan. Proses pencarian arsip gambar control dapat
dengan mudah dilakukan.
- Pengamatan Visual (visual observation)
Operasi PLC saat menjalankan program yang
telah dibuat dapat dilihat dengan teliti melalui layar/monitor,
sehingga mempermudah proses pencarian, koreksi program dan monitoring
proses operasi sistem kontrol yang sedang berjalan.
- Lebih sederhana dan mudah dalam penggunaannya, memodifikasi lebih mudah tanpa mendesain Hard ware.
- Storage space lebih kecil.
C. Sistem Pengontrolan pada PLC
Pada pengendali terprogram dengan PLC
, fungsi pengendali tidak tergantung
dari pengawatannya. Elemen input ( tombol tekan, sensor ) dan elemen
output (motor, pompa, pemanas, relai, koil, solenoid, dll)
dihubungkan ke peralatan PLC. Hubungan elemen input dan output
tidak dilakukan dengan pengawatan tetapi melalui pemrograman dengan
peralatan pemrogram ( Personal Komputer atau peralatan khusus ).
Gambar 2. Wiring Pengendali dengan PLC
D. Bahasa Pemrograman PLC
Bahasa pemrograman PLC berdasarkan Standar Internasional (IEC-61131-3), sebagai berikut:
- Ladder Diagram (LD)
- Instructional List (IL)
- Function Block Diagram (FBD)
- Sequential Functional Chart (SFC)
- Structure Text (ST)Ladder Diagram :Diagram Ladder atau diagram tangga adalah skema khusus yang biasa digunakan untuk mendokumentasikan sistem logika kontrol di lingkungan industri. Disebut “tangga” karena mereka menyerupai tangga, dengan dua rel vertikal kanan – kiri (power supply) dan banyak “anak tangga” (garis horizontal) yang mewakili rangkaian kontrol.Gambar 3. Representasi Logika Ladder
Gambar 4. Aplikasi Diagram Ladder
E. Video Pemrograman PLC dengan Ladder Diagram
Berikut beberapa contoh dan penjelasan pemrograman PLC berbasis Ladder Diagram:
Video 1. Pemrograman PLC dengan Ladder Diagram. >>Download disini<<
Video 2. Contoh Instruksi PLC pada Ladder Diagram. >>Download disini<<
F. Referensi
Afgianto Eko Putra. (2004). PLC
Konsep Pemrograman dan Aplikasinya.
Yogyakarta : Gava Media.
Balza Achmad. (2007). Pemrograman
PLC Menggunakan Simulator.
Yogyakarta : Andi.
Erfi Ilyas. (2004). Dasar-dasar
Programmable Logic Control.
Bandung : P4TK-BMTI
M. Budiyanto, A. Wijaya. (2003). Pengenalan
Dasar-dasar PLC Disertai Contoh Aplikasinya.
Yogyakarta : Gava Media.
MH. Sapto widodo, M.Sc. (2012). Aplikasi
PLC. Bandung : P4TK-BMTI
Terima kasih ilmunya# materi tentang pengenalan PLC.
ReplyDeleteTerimakasih kembali telah mengunjungi blog saya.
ReplyDeleteMohon dikomentari juga kekurangan blog saya.
DeleteTerima kasih telah berbagai ilmunya..
ReplyDeleteMakasih pa
ReplyDelete